APLIKASI ALL IN ONE


TRAINING OF TRAINER
LITERASI PRODUKTIF BERBASIS IT
(Pengertian, 6 Kanal, Karya dan Pengembangannya)



Diajukan untuk memenuhi persyaratan
Bagi Peserta TOT Literasi Produktif Berbasis IT








Oleh

MUHAMMAD AHMAD, S.Pd.I., MA.
(PESERTA TOT IGI KABUPATEN SIDRAP)



                                                                                      



                                                                                      



IKATAN GURU INDONESIA (IGI)
KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG
TAHUN 2016




I.       PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Indonesia sekarang ini sudah mencapai tahap pemikiran yang sangat modern, Indonesia sendiri sudah mampu menciptakan alat-alat teknologi yang praktis dan efisien seperti layaknya yang ada di kehidupan sehari-hari seperti televisi, telepon genggam, komputer, laptop, dan internet yang paling canggih. Karena itulah Indonesia sedang berada pada masa transisi dan penyesuaian modernisasi dan globalisasi yang kian kuat masuk secara bertahap ke dalam Indonesia. Bukan hanya itu, modernisasi juga sangat terpengaruh dengan majunya berbagai teknologi yang ada pada negara Indonesia.
Perkembangan teknologi menyebabkan banyak hal dari sektor kehidupan yang telah menggunakan keberadaan dari teknologi. Kehadirannya telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Demikian halnya dengan teknologi komunikasi yang merupakan peralatan perangkat keras dalam struktur organisasi yang mengandung nilai sosial yang memungkinkan individu untuk mengumpulkan, memproses dan saling tukar informasi. Keadaan yang demikian, sebuah teknologi mampu merubah sesuatu yang belum tentu dapat dilakukan menjadi sebuah kenyataan. Pada akhirnya kemajuan teknologi itu, menimbulkan dampak positif dan dampak negative bagi para “penikmatnya”.
Tidak dapat dipungkiri bahwa guru sudah termasuk “Penikmat Teknologi”. Peralatan teknologi termasuk Handphone genggam (Hp/android dsb) sudah menjadi kebutuhan. Namun pemanfaatannya masih terbatas pada kebutuhan komunikasi, Media social Facebook, Twitter, ataupun game online.
Untuk memaksimalkan pemanfaatan Teknologi, Samsung meluncurkan Komputer Tablet. Salah satu produk karya Samsung adalah TAB A 8. Selain komputer, tablet Samsung juga menjadi salah satu perangkat yang cocok digunakan dalam proses pembelajaran oleh guru dalam kelas. IGI yang bekerjasama dengan Samsung melaksanakan Pelatihan bagi guru khusus pemamfaatan Tablet dikenal dengan TOT Literasi produktif berbasis IT. Training ini dimaksudkan agar bagi orang yang setelah selesai pelatihan mampu menjadi pelatih dan mampu mengajarkan materi pelatihan tersebut kepada orang lain. TOT yang dilaksanakan di Surabaya dimaksudkan agar para peserta Trainer memiliki 3 kemampuan sekaligus, yaitu kemampuan melatih menulis, melatih IT, dan melatih maksimalisasi tablet sagusatab sehingga seluruh diklat IT nantinya berbasis Tablet dan datang pelatihan tak perlu lagi bawa Laptop apalagi PC tapi semua bisa tuntas dengan tablet agar guru mengajar di kelas tak perlu ribet.
Selain itu TOT dimaksudkan untuk menemukan Brand Individu masing-masing peserta trainer sehingga ke depan punya brand sendiri agar dipersiapkan untuk melakukan pelatihan di daerah masing-masing serta memiliki karya yang akan dikembakan di masa yang akan datang.
Oleh karena itu dalam pembahasan, penulis akan mengemukanakan konsep tentang Training of Trainer, literasi, 6 Kanal, Kanal yang diikuti oleh penulis, hasil karya dan arah pengembangan selanjutnya.
   
B.     Ruang Lingkup Pembahasan
1.      Konsep tentang Training Of Trainer
2.      Konsep tentang Literasi
3.      Enam Keahlian dalam IGI (Kanal)
4.      Kanal yang diikuti
5.      Karya APK All In One For IGI Trainers
6.      Arah Pengembangan
7.      Kesan Mengikuti TOT serta Kritik & Saran Untuk IGI

C.    Manfaat Penulisan
1.      Diharapkan agar para pembaca mengetahui tentang Konsep tentang Training Of Trainer
2.      Diharapkan agar para pembaca mengetahui tentang Konsep tentang Literasi
3.      Diharapkan agar para pembaca mengetahui tentang Enam Keahlian dalam IGI (Kanal)
4.      Diharapkan agar para pembaca mengetahui tentang Kanal yang diikuti oleh penulis
5.      Diharapkan agar para pembaca mengetahui tentang Karya APK All In One For IGI Trainers
6.      Diharapkan agar para pembaca mengetahui tentang Arah Pengembangan Kanal
7.      Diharapkan agara IGI ke depannya lebih baik lagi dalam melaksanakan Pelatihan



II.    PEMBAHASAN
A.    Kosep Tentang Training Of Trainer
Training of Trainer, atau dalam bahasa Indonesia adalah Pelatihan untuk Pelatih. Definisi secara luasnya adalah adalah pelatihan yang diperuntukkan bagi orang yang diharapkan setelah selesai pelatihan mampu menjadi pelatih dan mampu mengajarkan materi pelatihan tersebut kepada orang lain.[1]
Secara umum Training atau pelatihan dapat didefinisikan sebagai proses pemindahan pengetahuan dan keterampilan dari seseorang kepada orang lain sehingga orang lain tersebut menjadi cakap dalam pekerjaannya. Kegiatan tersebut tidak dibatasi oleh lokasi ataupun formalitasnya karena dimana pun tempatnya, apabila terjadi suatu proses pemindahan pengetahuan/keterampilan kepada orang lain maka itu bisa dikatakan sebagai training.

B.     Konsep Tentang Literasi
Secara sederhana, literasi berarti kemampuan membaca dan menulis atau melek aksara. Dalam konteks sekarang, literasi memiliki arti yang sangat luas. Literasi bisa berarti melek teknologi, politik, berpikiran kritis, dan peka terhadap lingkungan sekitar.[2]
Kirsch dan Jungeblut dalam buku Literacy: Profile of America’s Young Adult mendefinisikan literasi kontemporer sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan informasi tertulis atau cetak untuk mengembangkan pengetahuan sehingga mendatangkan manfaat bagi masyarakat. Lebih jauh, seorang baru bisa dikatakan literat jika ia sudah bisa memahami sesuatu karena membaca dan melakukan sesuatu berdasarkan pemahaman bacaannya.[3]
Sekarang ini, generasi literat mutlak dibutuhkan agar bangsa kita bisa bangkit dari keterpurukan bahkan bersaing dan hidup sejajar dengan bangsa lain. Menciptakan generasi literat merupakan jembatan menuju masyarakat makmur yang kritis dan peduli. Kritis terhadap segala informasi yang diterima sehingga tidak bereaksi secara emosional dan peduli terhadap lingkungan sekitar.
Lingkungan literasi yang kondusif menciptakan generasi yang literat membutuhkan proses dan sarana yang kondusif. Lingkungan yang ideal bagi perkembangan literasi anak harus menyinergikan keluarga, sekolah, dan masyarakat.[4]
Gerakan Literasi Sekolah adalah gerakan sosial dengan dukungan kolaboratif berbagai elemen. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya berupa pembiasaan membaca peserta didik. Pembiasaan ini dilakukan dengan kegiatan 15 menit membaca (guru membacakan buku dan warga sekolah membaca dalam hati, yang disesuaikan dengan konteks atau target sekolah). Ketika pembiasaan membaca terbentuk, selanjutnya akan diarahkan ke tahap pengembangan, dan pembelajaran (disertai tagihan berdasarkan Kurikulum 2013). Variasi kegiatan dapat berupa perpaduan pengembangan keterampilan reseptif maupun produktif. [5]
Dalam pelaksanaannya, pada periode tertentu yang terjadwal, dilakukan asesmen agar dampak keberadaan Gerakan Literasi Sekolah dapat diketahui dan terus-menerus dikembangkan. Gerakan Literasi Sekolah diharapkan mampu menggerakkan warga sekolah, pemangku kepentingan, dan masyarakat untuk bersama-sama memiliki, melaksanakan, dan menjadikan gerakan ini sebagai bagian penting dalam kehidupan.

C.     
D.    Gerakan Literasi Melalui Aplikasi
Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Di abad 21 ini, kemampuan ini disebut sebagai literasi informasi.
Clay (2001) dan Ferguson[6] menjabarkan bahwa komponen literasi informasi terdiri atas literasi dini[7], literasi dasar[8], literasi perpustakaan[9], literasi media[10], literasi teknologi,[11] dan literasi visual[12].
Dalam poin ini, penulis menitik beratkan pada pembahasan tentang literasi teknologi. Literasi Teknologi (Technology Literacy), yaitu kemampuan memahami kelengkapan yang mengikuti teknologi seperti peranti keras (hardware), peranti lunak (software), serta etika dan etiket dalam memanfaatkan teknologi. Berikutnya, kemampuan dalam memahami teknologi untuk mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet. Dalam praktiknya, juga pemahaman menggunakan komputer (Computer Literacy) yang di dalamnya mencakup menghidupkan dan mematikan komputer, menyimpan dan mengelola data, serta mengoperasikan program perangkat lunak. Sejalan dengan membanjirnya informasi karena perkembangan teknologi saat ini, diperlukan pemahaman yang baik dalam mengelola informasi yang dibutuhkan masyarakat.
Di zaman serba teknologi seperti sekarang ini, handphone atau ponsel bukanlah barang asing bagi siapapun. Bahkan, anak-anak kecil pun sudah banyak yang bermain dengan handphone. Anak-anak ini sebagai siswa di sekolah, memiliki kewajiban untuk belajar. Lalu adakah pengaruh handphone terhadap prestasi belajar siswa?
Handphone adalah tekhnologi yang diciptakan oleh manusia untuk mempermudah komunikasi. Saat ini handphone sudah beragam macamnya, walau fungsi utamanya adalah untuk menelepon/berbicara jarak jauh, fitur handphone sudah banyak berkembang. Mulai dari penambahan fitur kamera, MP3, bahkan jaringan internet.
Kemajuan teknologi komunikasi telah banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, secara khusus juga bermanfaat bagi dunia pendidikan terutama dalam proses pembelajaran, baik dalam proses perencanaan pembelajaran, pengelolaan pembelajaran serta penilaian pembelajaran. Produk teknologi yang saat ini lagi marak adalah aplikasi pembelajaran.
Namun, sampai saat ini penggunaan perangkat mobile tersebut masih belum optimal dan hanya dimanfaatkan untuk aktivitas seperti menelepon, mengirim pesan dan mengakses media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram atau bermain game.
Oleh karena itu, membuat sebuah aplikasi pembelajaran untuk mata pelajaran yang bisa diakses oleh siswa dan guru melalui android, kapan pun dan di mana pun mereka berada. Salah satu aplikasi yang dirancang oleh penulis adalah APK ALL IN One. Dengan adanya aplikasi All In one ini, maka budaya membaca dapat terealisasikan melalui aplikasi android, kapan pun dan di manapun para penggunanya berada.

E.     APK All In One
Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan, lamaran, penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang dibuat untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat digunakan oleh sasaran yang dituju.[13] Aplikasi juga bisa berarti Perangkat lunak yang dibuat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas.[14] Aplikasi pembelajaran pada android dibuat sebagai pengalih perhatian para pengguna HP. Oleh karena itu Aplikasi yang dibuat haruslah benar-benar dapat mengalihkan perhatian sehingga perlu dibuat menarik. Oleh karena itu penulis menyebutnya dengan Aplikasi All in one khususnya dalam ruang lingkup pembelajaran, baik untuk siswa, guru, Dosen pengawas, dan bahkan untuk para tutor sehingga dalam proses pembelajaran mereka tidak memerlukan kertas, buku, bahkan computer atau laptop.
APK All in one merupakan hasil pengembangan dari karya Master sagusanov Bapak Abd. Khaliq yang diperoleh dari Workshop Sagusanov di Kab. Sidrap beberapa hari lalu. Apk All In merupakan beberapa materi yang digabung bersama menjadi suatu paket pembelajaran. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memudahkan pengguna untuk mempelajari baik materi pelajaran, Soal, Perangkat Pembelajaran ataupun materi Workshop. Pada Apk tersebut terdapat beberapa vitur di dalamnya sehingga dirancang agar apk tetap ringan, murah dan meriah sehingga tidak membutuhkan kuota pada saat mengaksesnya.
Berikut ini akan dikemukakan beberapa jenis-jenis Apk All In One
1.      Jenis-jenis Apk All In One
a.       APK Mapel All In One
APK Mapel All In One merupakan apk yang berisi kumpulan beberapa mata pelajaran yang dikemas dalam 1 APK. Contohnya: materi Pendidikan Agama Islam pada madrasah yakni SKI, Fiqhi, Aqidah Akhlak, Qur’an hadits tingkat MTs. Terdiri dari 3 tingakan kelas yaitu Materi masing-masing mapel kelas 7, 8 dan 9. Begitu pula dengan mapel umum disatukan dalam 1 aplikasi disebut Apk Mapel All In One.
b.      APK Perangkat Pembelajaran All In One
APK Perangkat Pembelajaran All In One merupakan Apk yang di dalamnya dilengkapi dengan perangkat pembelajaran mulai dari Kalender pendidikan, pembagian Alokasi waktu, Agenda Harian, jadwal tatap muka, Pemetaan, Prota, Promes, Silabus RPP dan KKM.
c.       APK Materi Workshop IGI
Apk Materi Workshop IGI merupakan aplikasi yang memuat materi-materi Workshop yang pernah diikuti oleh penulis dalam lingkup IGI Sidrap di antaranya adalah Workshop Sagusanov yakni materi tentang cara membuat aplikasi, Materi Workshop pembuatan Komik, dan materi workshop pemberdayaan power point termasuk pembuatan soal pilihan ganda pada MS. Power point..

2.      Manfaat
a.       Manfaat Apk Mapel All In One pertama, agar memudahkan siswa dan guru bisa membaca bukan hanya 1 bidang studi saja, melainkan memudahkan guru dan siswa menambah pengetahuannya pada mata pelajaran yang lain. Khusus untuk guru dimaksudkan agar ketika mengajar, guru dapat menghubungkan materi pelajarannya dengan mata pelajaran lain. Kedua, memudahkan para guru dan siswa untuk membaca secara efektif dan efisien, kapan dan di mana saja mereka berada.
b.      Manfaat Apk Perangkat Pembelajaran All In One dibuat bertujuan agar para guru tidak membutuhkan kertas dalam membuat perangkat pembelajaran, sehingga para guru tidak repot membawa Perangkat pembelajaran ke dalam kelas, karena Perangkat pembelajaran dapat diakses pada Android masing-masing.
c.       Manfaat Apk Workshop All In One pertama, Apk dibuat agar memudahkan para trainer dalam membawakan materi tanpa harus mencopy paste materi mereka kepada peserta workshop yang biasanya membuang-buang waktu yang cukup lama karena adanya flashdik yang antrian pada laptop pemateri.  Para trainer cukup men-share-it apk kepada para peserta. Kedua, para trainer dan para peserta tidak perlu membawa laptop dalam pelatihan karena materi sudah dikemas dalam 1 apk.
3.      Kelebihan
Ada beberapa kelebihan APK ALL IN ONE, diantaranya (dekat, mudah, murah, senang, ringan) :
a.       “Dekat” dalam mengakses. Bahan bacaan sangat mudah untuk didapatkan karena materi telah terinstal dalam android masing-masing.
b.      Mudah diakses. Apk dirangcang untuk tidak menyulitkan para pembaca untuk mendapatkan materi yang ingin dipelajarinya sebagaimana materi pelajaran yang berbentuk pdf yang sangat sulit menemukan halaman yang akan dituju terutama pada halaman pertengan dan akhir. Apk didesain semudah mungkin sehingga anak SD pun dapat memanfaatkannya.  
c.       Murah/Tanpa biaya (gratis), apk yang telah terinstal di HP tidak membutuhkan kuota (offline). Mengaktifkan aplikasi pembelajaran dapat digunakan secara gratis walaupun pemilik android tidak menemukan jaringan.
d.      Menyenangkan dengan segala keramahan yakni apk akan dirancang agar para pembaca tidak bosan/jenuh terhadap aplikasi. Apk didesain sedemikian rupa agar tetap menarik untuk menggunakannya.
e.       Ringan dimaksudkan adalah walaupun memiliki banyak materi, Apk telah didesain agar tidak berat dan tidak banyak menggunakan ruang pada memori Hanphone.  
Selain itu, kelebihan yang dimiliki oleh Apk All in one ini yaitu pada Tablet seperti Samsung A8, tidak perlu diinstal berbagai mata pelajaran. Jika seperti itu, maka dapat menyusahkan pemilik TAB untuk mencari mapel lain karena banyaknya aplikasi (bisa dibuktikan sendiri pada TAB masing-masing). Dengan aplikasi all in one ini, semua mata pelajaran terdapat dalam 1 aplikasi saja.
Kelebihan lainnya adalah di dalam teks/bacaan jika terdapat kata-kata sulit, bahasa ilmiah, nama kota atau Negara, maka pemilik TAB tidak perlu membuka kamus ataupun bahkan sampai merepotkan siswa menyuruh untuk pergi ke perpustakaan mengambil kamus besar bahasa Indonesia yang cukup besar dan berat untuk mencari arti kata-kata sulit sampai browsing di HP. Dalam aplikasi All in one, pemilik TAB cukup dengan menekan kata sulit misalnya: “Literasi”. Dengan menekan kata tersebut, maka dengan sendirinya akan mengarahkan pemilik TAB menemukan penjelasan tentang “literasi”. Demikian juga dengan nama kota misalnya: “Mekah” maka dengan menekan kata tersebut anda dapat menemukan letak kota Mekah pada Google Maps, sehingga guru tidak perlu membawa peta/globe bahkan menggambar peta di papan tulis (menggambar di papan tulis merupakan pengalaman pribadi penulis yang selalu menggambar peta yang hasil gambarnya menambah kebingungan para siswa).
Dengan demikian dengan apk All in one ini, sangat praktis dan memudahkan para guru khususnya yang memiliki SAMSUNG TAB A8.  

III. PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Literasi dimaksudkan untuk melakukan kebiasaan berfikir yang diikuti oleh sebuah proses membaca, menulis, dan  yang pada akhirnya apa yang dilakukan dalam sebuah proses kegiatan tersebut akan menciptakan karya.
2.      Aplikasi merupakan perangkat lunak yang dibuat untuk melayani kebutuhan terhadap beberapa aktivitas seperti proses pembelajaran di sekolah.
3.      Pengembangan Aplikasi All in one merupakan penggabungan beberapa vitur menjadi suatu paket pembelajaran. Aplikasi dalam suatu paket biasanya memudahkan pengguna untuk mempelajari banyak informasi. Kelebihannya: dekat, mudah, murah, senang, ringan dan praktis.
B.     Saran
            Dalam penulisan ini masih terdapat kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu dibutuhkan saran dan kritik dari pembaca untuk penulisan yang lebih berkualitas.
            Ucapan terima kasih kepada IGI dan SAMSUNG yang telah mengajak para pendidik untuk berkreasi dengan SAGUSATAB dan SAGUSANOVnya, sehingga penulis mendapatkan inspirasi untuk membuat aplikasi ALL IN ONE.



DAFTAR PUSTAKA


http://iproudbemuslim.blogspot.co.id/2011/08/definisi-atau-pengertian-literasi.html, disalin pada tanggal 30 September 2016 melalui google.com
http://ainamulyana.blogspot.co.id/2016/03/tahapan-pelaksanaan-gerakan-literasi.html, disalin pada tanggal 30 September 2016 melalui google.com
www.bibliotech.us/pdfs/InfoLit.pdf disalin pada tanggal 30 September 2016 melalui google.com disalin pada tanggal 30 September 2016 melalui google.com
http://www.seputarpengetahuan.com/2016/06/10-pengertian-aplikasi-menurut-para-ahli-lengkap.html disalin pada tanggal 30 September 2016 melalui google.com
http://blog-definisi.blogspot.co.id/2016/06/pengertian-aplikasi-menurut-para-ahli.html disalin pada tanggal 30 September 2016 melalui google.com



[1] http://www.pelatihan-sdm.net/training-of-trainer/ disalin pada tanggal 10 Oktober 2016 melalui google.com
[2] http://iproudbemuslim.blogspot.co.id/2011/08/definisi-atau-pengertian-literasi.html, disalin pada tanggal 30 September 2016 melalui google.com
[3] Ibid
[4] Ibid
[5] http://ainamulyana.blogspot.co.id/2016/03/tahapan-pelaksanaan-gerakan-literasi.html, disalin pada tanggal 30 September 2016 melalui google.com
[6] www.bibliotech.us/pdfs/InfoLit.pdf disalin pada tanggal 30 September 2016 melalui google.com
[7] Literasi Dini [Early Literacy (Clay, 2001)], yaitu kemampuan untuk menyimak, memahami bahasa lisan, dan berkomunikasi melalui gambar dan lisan yang dibentuk oleh pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan sosialnya di rumah. Pengalaman peserta didik dalam berkomunikasi dengan bahasa ibu menjadi fondasi perkembangan literasi dasar. Ibid.
[8] Literasi Dasar (Basic Literacy), yaitu kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung (counting) berkaitan dengan kemampuan analisis untuk memperhitungkan (calculating), mempersepsikan informasi (perceiving), mengomunikasikan, serta menggambarkan informasi (drawing) berdasarkan pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi. Ibid
[9] Literasi Perpustakaan (Library Literacy), antara lain, memberikan pemahaman cara membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi referensi dan periodikal, memahami Dewey Decimal System sebagai klasifikasi pengetahuan yang memudahkan dalam menggunakan perpustakaan, memahami penggunaan katalog dan pengindeksan, hingga memiliki pengetahuan dalam memahami informasi ketika sedang menyelesaikan sebuah tulisan, penelitian, pekerjaan, atau mengatasi masalah. Ibid
[10] Literasi Media (Media Literacy), yaitu kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk media yang berbeda, seperti media cetak, media elektronik (media radio, media televisi), media digital (media internet), dan memahami tujuan penggunaannya.
[11] Literasi Teknologi (Technology Literacy), yaitu kemampuan memahami kelengkapan yang mengikuti teknologi seperti peranti keras (hardware), peranti lunak (software), serta etika dan etiket dalam memanfaatkan teknologi. Berikutnya, kemampuan dalam memahami teknologi untuk mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet. Dalam prak- tiknya, juga pemahaman menggunakan komputer (Computer Literacy) yang di dalamnya mencakup menghidupkan dan mematikan komputer, menyimpan dan mengelola data, serta mengoperasikan program perangkat lunak. Sejalan dengan membanjirnya informasi karena perkembangan teknologi saat ini, diperlukan pemahaman yang baik dalam mengelola informasi yang dibutuhkan masyarakat.
[12] Literasi Visual (Visual Literacy), adalah pemahaman tingkat lanjut antara literasi media dan literasi teknologi, yang mengembangkan kemampuan dan kebutuhan belajar dengan memanfaatkan materi visual dan audiovisual secara kritis dan bermartabat. Tafsir terhadap materi visual yang tidak terbendung, baik dalam bentuk cetak, auditori, maupun digital (perpaduan ketiganya disebut teks multimodal), perlu dikelola dengan baik. Bagaimanapun di dalamnya banyak manipulasi dan hiburan yang benarbenar perlu disaring berdasarkan etika dan kepatutan. Ibid
[13] http://www.seputarpengetahuan.com/2016/06/10-pengertian-aplikasi-menurut-para-ahli-lengkap.html
[14] http://blog-definisi.blogspot.co.id/2016/06/pengertian-aplikasi-menurut-para-ahli.html

Posting Komentar

0 Komentar